Selasa, 25 Desember 2012

JAJANAN KHAS KEBUMEN




Jenis kuliner  di Indonesia sangatlah beragam. Salah satunya makanan ringan yang ada di Kabupaten Kebumen,jawa tengah. Banyak masyarakat Jakarta yang berkunjung dan mudik ke Kebumen membeli atau membawa jajanan untuk oleh-oleh . Di Kebumen banyak makanan ringan yang terbuat dari singkong. Yang biasanya masih dibuat dengan cara tradisional. sehingga rasanya tidak berubah dari dulu sampai sekarang. Masyarakat kebumen sering menyebut makanan ini dengan “lanting”. Makanan kering ini berbentuk angka delapan yang memiliki rasa dan warna yang berbeda. Ada yang gurih dengan warna merah muda dan putih,dan ada rasa pedas manis,jagung bakar dan rasa lainnya.



Cara membuatnya, singkong yang sudah dicuci, diparut. kemudian diberi air dan didiamkan selama setengah jam. Setelah itu disaring dan diperas menggunakan kain. Lalu perasan singkong tadi ditumbuk dan dicampuri bumbu, garam dan bawang putih yang sudah dihaluskan sampai merata. Adonan tersebut dibagi dua bagian. Adonan pertama diberi warna putih dan yang satunya lagi diberi warna merah. Setelah itu adonan dikukus kurang lebih selama 15menit. Setelah matang,diangkat dan didinginkan. Setelah agak dingin adonan tersebut kemudian dibentuk angka delapan. supaya tidak lengket, adonan itu ditaburi tepung tapioca. Setelah selesai, adonan itu digoreng. Jika ingin memberi rasa, setelah digoreng bumbui rasa pedas manis atau rasa lainnya sesuai selera.


Fariasi rasa dan warna tersebut menambah  menariknya makanan tersebut. Apalagi dengan bentuk yang unik. membuat pelanggan tertarik untuk membelinya. Biasanya pelanggan membeli “lanting” ini sebagai oleh-oleh pada saat mudik. Makanan ini biasanya dijual dipasar-pasar tradisional. Harganya pun bervariasi, mulai dari Rp 6.000 sampai Rp 12.000 perkemasan. 


Selain “lanting” sebagai makanan unik khas Kebumen yang terbuat dari singkong. “enggeng” juga makanan yang terbuat dari singkong. Cemilan ini enak dimakan selagi masih hangat setelah digoreng dan apalagi saat cuaca terasa  dingin.  Biasanya makanan ini dijual pada sore hari dipinggiran jalan,atau dipinggir alun-alun. Makanan ini bentuknya sama seperti “lanting” namun ukurannya lebih besar dan teksturnya agak kenyal. pedagang biasanya merangkai makanan ini menyerupai kalung yang diikat dengan menggunakan tali yang terbuat dari bambu. Selain untuk mempercantik tampilan,cara seperti ini juga dapat mengurangi tingkat globalisasi yang banyak menggunakan plastik. Karena pembeli biasanya langsung menyantapnya  pada saat membelinya. Harganya juga sangat terjangkau sekitar Rp 5000 perikat.




Selain makanan “lanting” dan “enggeng” ada juga makanan lain yang tak kalah uniknya. Salah satunya “jipang  kacang”.di daerah-daerah lain seperti di Jogjakarta juga terdapat makanan ini  namun, namanya berbeda. Dijogja makanan ini disebut “ting-ting”.


Makanan ini terbuat dari gula jawa dan kacang. Bentuknya pipih dan agak keras. Makanan ini sedikit unik karena saat mengunyah makanan ini kita akan terus menggoyangkan lidah kita karena gula merah yang terus menyangkut digigi. Cara membuat “jipang kacang” ini sangat mudah dan mungkin anda bias membutnya sendiri di rumah. Panaskan gula jawa hingga mengental, kemudian masukan kacang tanah yang sudah disangrai terlebih dahulu, aduk hingga rata, setelah diaduk hingga rata,kemudian masukan kedalam cetakan. Setelah dingin potong sesuai selera dan jadilah “jipang kacang”. Di kebumen ini biasanya dijual dipasar-pasar tradisional. Harganya sangat terjangkau hanya Rp 10.000 perpack.







Begitu banyak makanan ringan atau jajanan yang unik yang ada di Kabupaten Kebumen ini. Dan tidak hanya dari Kabupaten Kebumen saja. Didaerah lain pun memiliki jenis dan fariasi makanan unik lainnya. Tidak salahnya kita berkunjung dan menikmati salah satu panganan tersebut.  kita juga dapat melestarikannya terutama anak muda sebagai penerus bangsa agar anak cucu kita kelak masih dapat menikmati atau menjumpai makanan tersebut. Sebagai warisan kuliner yang telah ada sejak jaman dahulu, tidak salahnya kita menjaganya tetap lestari, Agar kelak makanan ini tidak lenyap atau menjadi kenangan semata sebagai makanan yang pernah dinikmati oleh orang-orang terdahulu saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar