Senin, 24 Desember 2012

Acapella



Seni musik acapella, adalah suatu teknik bernyanyi yang biasanya dilakukan secara berkelompok tanpa diiringi oleh alat musik. Acapella merupakan musik dari suara mulut yg menyerupai alat-alat musik lainya seperti gitar, drum, perkusi dan berbagai suara musik lainya. Untuk era sekarang mungkin sudah banyak yg tau apa itu acapella atau mungkin bagi pembaca artikel ini pernah bermain musik acapella, mungkin bagi orang orang yg tertentu musik ini mempunyai keunikan tersendiri yg memiliki keharmonian dan persatuan nada yg indah yg membuat bulu kuduk merinding akan keindahan suaranya.

Seni musik acapella dengan Paduan suara bisa dikatakan mirip karna memakai teknik nada dan pembagian suara pada tiap orang dan dari teknik dan pembagian nada tersebutlah yg menciptakan harmonisasi suara yg begitu indah. Di Indonesia sendiri di era sekarang banyak musisi yg memakai seni musik acapella seperti contohnya Jamaica café yg dari tahun 1996 hingga sekarang, bermula dari suatu keisengan yg membuahkan kereativitas. Jamaica café sendiri telah membuat album yg semua musiknya full dengan musik mulut dengan berbagai nada dan berbagai jenis suara alat musik tradasional, seperti halnya angklung, rampak gendang, suling, calung, gong dan berbagai macam suara alat musik lainya. 

Acapella berkembang sebagai musik religius Kristen. Lagu-lagu Gregorian biasanya dinyanyikan tanpa diiringi instrumen musik apapun, umat Yahudi, Nasrani, dan umat Muslim tidak mengiringi lagu lagu agamis dengan instrumen musik Acapella, di Agama islam sendiri mengiringi lagu lagu agamis tanpa instrumen musik di sebut Nasyid dari kata anashid.

 Acapella di mulai dari imigran afrika yg sudah terbiasa bernyanyi dalam perayaan pesta -pesta  di suku-suku pedalaman, kemudian pada saat jaman perbudakan mereka mengikuti kaukasia (orang orang berkulit putih) yg bernyanyi di gereja dengan iringan alat musik, Oleh karena mereka tidak mampu membeli atau bahkan tidak diberi kesempatan untuk memainkan alat musik itu, mereka menirukan suara berbagai alat musik untuk mengiringi nyanyian-nyanyian di tenda-tenda tempat mereka berkumpul. Seni musik akapela bagi orang kaukasia tadinya hanya dianggap bernyanyi dengan pembagian suara tanpa alat musik dan tanpa menirukan suara alat musik. Tetapi bagi orang Afrika lain, mereka menyanyi sekaligus menirukan suara alat musik, jadi lebih lengkap. Hal ini akhirnya ditiru oleh bangsa-bangsa lain terutama Spanyol yang akhirnya meninggalkan warisan teknik bernyanyi ini sampai di Filipina.

Bagaimana halnya dengan beatbox? Banyak orang yg mengatakan acapella dengan beatbox itu sama pada dasarnya memang sama menggunakan mulut sebagai media pengiring suatu lagu akan tetapi genre yg di gunakan beatbox dan acapella sedikit berbeda, beatbox bisa di mainkan solo atau satu orang, sedangkan akapela harus lebih dari 2 atau 3 orang. Beatbox biasa di mainkan untuk genre hip hop karena mempunyai 3 suara dasar yaitu beat, snare, dan hihat, sedangkan acapella lebih ke genre yg santai misalnya Jazz dan Reggae. Untuk saat ini seni musik acapella telah berkembang sehingga di gabungkan dengan beatbox sebagai pengganti perkusi atau suatu ketukan dalam tiap nada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar